DRAG

Sabtu, 18 Desember 2010

ganti roler naikin top speed

Loler Pada Motor Matic

Fungsi roller pada motor matic adalah untuk memberikan tekanan keluar pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat bergerak. Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh Roller, baik itu bentuk maupun bahan roller, dan yang terpenting adalah berat dari roller. Bentuk roller yang baik harus lah berbentuk bundar, bentuk bundar dan sempurna mempermudah pergerakan dari variator, bila bentuknya sudah tidak bundar, maka sudah waktunya Anda mengganti Roller motor matic Anda. Bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari bahan teflon karena sifatnya yang licin, keras, dan tahan panas.
roller1.jpg

Meningkatkan Aselerasi dan Top Speed

Dikarenakan roller sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel dari variator, tentu akan sangat berpengaruh terhadap performa motor matic. Aselerasi dan Top Speed sulit didapatkan secara bersamaan dalam sebuah motor matic tanpa meningkatkan kinerja dapur pacu. Dalam meng-”utak-atik” roller, Anda hanya akan dihadapkan pada pilihan: “Aselerasi” atau “Top Speed”.
Bila kita sering melakukan perjalanan di dalam kota, melewati kemacetan, kondisi yang “stop and go”, dan jarak yang tidak terlalu jauh, pilihan Anda sebaiknya adalah Aselerasi. Aselerasi akan lebih baik bila Roller memiliki berat lebih ringan. Misalnya, bila berat standard dari roller yang dipergunakan adalah 13 Gram, Anda akan mendapatkan sensasi aselerasi ini dengan menggunakan roller 12 Gram.
Namun bila Anda sering melakukan perjalanan antar kota dengan jarak yang cukup jauh atau bahkan touring dengan rekan – rekan Anda. Pilihan Top Speed lebih cocok dipergunakan. Sama dengan contoh kasus diatas, Top speed yang lebih baik akan Anda peroleh dengan mengganti Roller dengan yang lebih berat dari berat standard, misalnya 14 Gram.

Membersihkan Roller

Membersihkan Roller secara berkala juga diperlukan, dengan menggunakan bensin dan kuas, Anda dapat menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel. Untuk beberapa jenis motor matic yang memerlukan pelumasan (grease) pada roller, memerlukan pemeriksaan dan perawatan lebih sering dari pada yang tidak menggunakan pelumasan.

Aselerasi dan Topspeed Bersamaan

Saat ini, saya menggunakan Roller yang terbilang tidak biasa, roller yang tidak bundar. Roller yang saya pergunakan sekarang adalah produksi dari Dr. Pulley dari Taiwan, yang disebut dengan Sliding Roller. Dengan mempergunakan berat kombinasi 12 dan 13 gram, tarikan terasa lebih merata pada tarikan awal, aselerasi, maupun pada putaran tinggi. Aselerasi dan Deselerasi juga cukup mengagumkan…
roller-sr.png
Roller ini terbilang cukup unik, harganya pun bisa sampai 12 kali dari roller biasa. Bahan yang dipergunakan terbilang lebih awet, menurut pembuatnya ia menyebut bahan teflon ini dengan sebutan SL-9. Setelah satu tahun lebih, dan berjalan sejauh 25.000 Kilometer, kondisi Roller tersebut masih cukup bagus. Kemungkinan masih bisa dipergunakan hingga 2 tahun kedepan.
Roller Dr. Pulley ini tersedia untuk berbagai merk scooter matic yang beredar di Eropa dan Taiwan seperti Yamaha Majesty (125 dan 250), Honda, Kymco, Suzuki Skywave 250, Piaggio, GY6 Based Scooter (Kymco, SYM), Gillera, Aprilia, Malaguti, Peugeot.
Untuk beberapa Tipe Scooter Matic yang berada di Indonesia dapat juga di terapkan: Honda Vario, Suzuki Spin 125, dan Kymco semua jenis matic (Trend 125, Trend SR 125, Easy/Easy JR 100, Free LX 110, Free EX/ECX/MX 100, Dink 150, Grand Dink 250, dan Xciting 500).
Ide Konstruksi, Bahan, dan Bentuk dari Sliding Roller Dr. Pulley ini telah dipatenkan oleh penemunya, dan telah beredar ke negara-negara eropa dan Amerika.
Hasil Test Performa:
testreport.png

Dimana Membeli Dr. Pulley ?

Maaf sy gak bisa melayani lewat nomer HP :) pulsa saya terbatas :D Jadi tanya-jawabnya di sini saja.
Beli sliding roller bisa di Dutamatic Bandung, terakhir saya kesana masih ada barangnya, atau bisa hubungi teman-teman angkringan atau masuk ke kymco.or.id. Beberapa rekan telah mengimpor sliding roller, hit clutch, dan variator dr.pulley dari Taiwan. Anda juga bisa memesan melalui situs ebay, hanya untuk diketahui, Yamaha Mio, Suzuki Spin, Suzuki Skywave, Honda Beat, Honda Vario, tidak terdapat / populer di wilayah eropa / taiwan. Hanya saja, beberapa rekan per
Tidak Perlu Per Klep Racing
1246mio-chuenk---endro-1.jpgBiasanya, lift atau angkatan klep tinggi butuh per klep handal. Sebab kerja pegas klep sangat berat untuk setingan lift di atas 7,8 mm. Tak heran kalau gampang lemes atau ogah nendang. Motor jadi peeess.., nggak ada tenaga karena klep bocor akibat per nggak sanggup kerja. Terlalu…!

Tapi Ergus, rider sekaligus kiliker skubek from bengkel R-59, Ciputat, Tangerang, punya resep jitu. “Tidak 1247mio-chuenk---endro-2.jpgperlu pake per klep racing. Cukup per standar yang terbukti bisa tahan,” terang pria yang masih turun balap di OMR Honda ini.

Dibuktikan pada setingan Yamaha Mio, yang dipake balap khusus skubek di Sentul kecil beberapa waktu lalu. “Padahal, lift sampai 8 mm. Tapi klep standar kuat dan nggak sekali pake langsung lemes. Bisa beberapa kali balap. Juga tahan digeber harian,” terang Ergus.

1248mio-chuenk---endro-3.jpgCowok berambut jabrik ini hanya papas pakai gerinda bagian atas per klep. “Kira-kira separuh dari batang per, deh. Itu membuat ada jarak alias nggak terlalu rapat saat dipasang dengan setelan lift tinggi. Sehingga, potensi mesin ngok, karena per nggak bisa maen, bisa diatasi,” papar Ergus, yang di KTP juga Ergus, tanpa tambahan lain.

Di skubek, pakai per klep standar dipastikan cukup. Sebab rpm di skubek jarang tinggi. Kan meski digeber abis ada beban dari roda. Jadinya putaran mesin ditahan roda. Gasingannya enggak bisa tinggi. Per standar masih bisa melayani keperluan begitu.

Soal ketahanan, Em-Plus juga sudah buktikan sendiri di kelas khusus wartawan. Kan ikut pakai skubek itu waktu balap di Sentul kecil. Dipakai 4 race di hari yang sama, per-klep enggak ada masalah. Motor tetap ngacir.

Malah Em-Plus bisa jadi juara di kelas khusus wartawan hanya bermodal Mio bore-up 150 cc iini. Sayangnya, Ergus justru apes saat turun kelas profesional. Gedubrak saat lepas start, meski sempat ngibrit ke depan.

LSA RENDAH SANGAR DI BAWAH

Cukup atur setelan klep 1,5 mm untuk klep in dan 1,8 mm untuk klep ex, kem aftermarket racing produk Kawahara langsung berubah drastis. “Aku belum ukur durasinya. Tapi, yang pasti Lobe Separation Angle (LSA) dibawah 105 derajat,” terang cowok yang risetnya dibantu Akiang, abangnya yang jago korek bebek balap 4-tak.

Secara teori, efek desain kem LSA rendah, membuat overlap jadi tinggi. Karakter motor kayak itu, lazimnya memang kedodoran di bawah. Tenaga puncak baru didapat pada rpm tinggi. “Emang gitu. Awalnya atasnya doang yang bengis. Nah, bawahnya diakalin dengan ubahan roller,” terang cowok mantan andalan tim BRT ini.

Roller diganti pakai ukuran lebih enteng yaitu 7 gram. “Selain itu, puli yang juga sudah ganti produk aftermarket juga dipasang pada lubang lurus, bukan yang agak bengkok. Kan gerakan CVT jadi lebih cepat,” ungkap Ergus yang doyan pake celana pendek.

BORE 57 MM KOMPRESI 14 : 1

Untuk sesuaikan kelas di 150 cc, Ergus manfaatkan ubahan dengan memakai piston jadi 57 mm. “Boring diganti bukan dipapas karena takut terlalu tipis,” tambah pria yang rambutnya rajin disemir merah sedikit rada kuning.

Hasilnya kapasitas silinder hanya 147,7 cc. Belum lewat dari 150 cc. Itu akibat piston ukuran 57 mm cuma sedikit diubah pada bagian kubah. Tentu supaya masuk ke head silinder. “Squish pada head silinder ikut diubah jadi 90 derajat. Sama klep karena ganti ukuran 28 mm (in) dan 24 m (ex),” paparnya.

Meski klep lumayan gambot, karbu tetap pake standar. “Akiang bantu seting karbu. Cuma ganti pilot-jet jadi 40 dan main-jet jadi 112. Emang kesannya terlalau kering,. Tapi taunya pas tuh,” tambah cowok yang bertekad masih tetap akan balap, meski sibuk dagang.

DATA MODIFIKASI

Belt : Mitsuboshi
Sok belakang : RGS
Tabung sok depan : Trusty
Knalpot : Standar Bobok
CDI : BRT Dualband 34/36
Kem : Kawahara
nah mengujicobakannya dan cocok di Yamaha Mio, Suzuki Spin, dan Honda Vario.
Sumber Gambar:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar